Oleh dr. I Made Mustika
VERTIGO adalah sensasi berputar atau berpusing yang merupakan suatu gejala, dimana penderita merasakan benda-benda di sekitarnya bergerak-gerak memutar atau bergerak naik-turun karena terjadi gangguan pada sistem keseimbangan.
Sesuai kejadiannya, vertigo ada beberapa macam yaitu sbb.:
1. Vertigo spontan. Vertigo ini timbul tanpa adanya rangsangan. Rangsangan timbul dari penyakitnya sendiri, misalnya pada penyakit Meniere oleh karena tekanan endolimfa yang meninggi. Vertigo spontan komponen cepatnya mengarah ke jurusan lirikan kedua bola mata.
2. Vertigo posisi. Vertigo ini disebabkan oleh perubahan posisi kepala. Timbul karena perangsangan pada kupula kanalis semisirkularis oleh karena debris atau pada kelainan servikal. Debris ialah kotoran yang menempel pada kupula kanalis semisirkularis.
3. Vertigo kalori. Vertigo yang dirasakan pada saat pemeriksaan kalori. Vertigo ini penting ditanyakan pada pasien sewaktu tes kalori, supaya ia dapat membandingkan perasaan vertigo ini dengan serangan yang pernah dialaminya. Bila sama, maka keluhan vertigonya adalah betul, sedangkan bila ternyata berbeda, maka keluhan vertigo sebelumnya patut diragukan.
Penyebab
Vertigo berdasarkan penyebabnya dapat dibagi yaitu: (1) Vertigo Epileptica: pusing yang mengiringi atau terjadi sesudah serangan epilepsi
, (2) Vertigo Laryngea: pusing karena serangan batuk., (
3) Vertigo Nocturna: rasa seolah-olah akan terjatuh pada permulaan tidur,
(4) Vertigo Ocularis: pusing karena penyakit mata, khususnya karena kelumpuhan atau ketidakseimbangan pergerakan otot-otot mata., dan
(5) Vertigo Rotatoris: pusing seolah-olah semua di sekitar badan berputar-putar.
Penyebab umum dari vertigo sbb.:
1. Keadaan lingkungan misalnya mabuk darat, mabuk laut.
2. Obat-obatan seperti alkohol, gentamisin.
3. Kelainan telinga yaitu endapan kalsium pada salah satu kanalis semisirkularis di dalam telinga bagian dalam yang menyebabkan benign paroxysmal positional vertigo, infeksi telinga bagian dalam karena bakteri, labirinitis, penyakit Meniere, peradangan saraf vestibuler, herpes zoster.
4. Kelainan neurologis seperti tumor otak, tumor yang menekan saraf vestibularis, sklerosis multipel, dan patah tulang otak yang disertai cedera pada labirin, persarafannya atau keduanya.
5. Kelainan sirkularis misalnya gangguan fungsi otak sementara karena berkurangnya aliran darah ke salah satu bagian otak (transient ischemic attack) pada arteri vertebral dan arteri basiler, vertigo timbul apabila terdapat gangguan pada alat-alat vestibular atau gangguan pada serabut-serabut yang menghubungkan alat (nuklei vestibularis) dengan pusat-pusatnya di serebellum atau di korteks serebri.
Gejala
Gejala-gejala yang dapat dirasakan antara lain tempat berpijak terasa berputar atau bergerak-gerak, benda di sekitar bergerak atau berputar, mual, muntah, sulit berdiri atau berjalan, sensasi kepala terasa ringan, tidak dapat memfokuskan pandangan.
Terapi dan Pencegahannya
Pengobatan vertigo disesuaikan dengan jenis vertigo. Jenis-jenis pengobatannya adalah medikamentosa berupa obat-obat anti vertigo, obat-obat antimuntah. Seperti misalnya meklizin, dimenhidrinat, perfenazin dan skopolamin.
Dengan tindakan, misalnya vertigo debris dilakukan tindakan dengan menggunakan vibrator yang memberikan getaran tertentu di daerah kepala sehingga kotoran yang melekat pada sistem keseimbangan menjadi lepas atau hancur. Tindakan yang lain adalah fisioterapi pada daerah leher atau operasi pada tulang leher yang mengalami penekanan.
Beberapa langkah-langkah berikut dapat meringankan atau mencegah gejala vertigo yaitu sbb.:
1. Tidurlah dengan posisi kepala yang agak tinggi
.
2. Bangunlah secara perlahan dan duduk terlebih dahulu sebelum kita berdiri dari tempat tidur
.
3. Hindari posisi membungkuk bila mengangkat barang
.
4. Hindari posisi mendongakkan kepala, misalnya untuk mengambil suatu benda dari ketinggian
.
5. Gerakkan kepala secara hati-hati jika kepala dalam posisi datar (horisontal) atau bila leher dalam posisi mendongak.
Umumnya kasus vertigo merupakan kasus yang ringan dan tidak berbahaya. Namun, jika gejala itu muncul berulang atau menetap, perlu dilihat apakah ada faktor yang menyebabkannya. Jika gejala tersebut sangat mengganggu aktivitas kita, segera periksakan ke dokter untuk menentukan apakah ada penyebab yang serius dan terapi yang tepat untuk menyembuhkannya.
(*) |
No comments:
Post a Comment